
SAMPAI DI UJUNG
Mega mendung itu tak jua sirna
Menyengat raga didihkan jiwa
Dentuman bom bergemuruh dimana mana
Sayatan luka tersenyum duka
Gulungan nadi terisak ingin merdeka
Kesedihanmu mengambang di sepanjang muara
Merenangi keringat darah
Mengecup nanah setiap luka
Kapan ini sudah?
Tatapan elang menggeram meminta kemerdekaan
Ribuan tombak menohok penjajah
Aliran darah menghampar luas
Bercucuran menggenangi tanah
Jerit sakit memenuhi gendang telinga
Namun mengapa tak putus asa?
Awan pekat telah sirna
Setelah berjuang memanggul bangsa
Merobek bendera biru belanda
Semburat senyum merdeka menguntai indah
Mengubur duka melebur luka
Melambai-lambai bahagia
17 agustus 2022.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
PAWAI HAFLATUL IMTIHAN MADRASAH
PersMA.NA(09/02/2025 memperingati haflatu imtihan madrasah yang di adadkan satu tahun sekali dan diadakannya pawai bagi santri,Nu
PAMERAN PENDIDIKAN
PresMA,NA Pada tanggal (22/01/2024), Sebagian siswa-siswi Madrasah Aliyah Nahdlatul Athfal Mengikuti PAMERAN PENDIDIKAN, Yang berlokasikan di wilayah SAMPANG JAWA TIMUR, Sebagian siswa
Universitas Nazhattu Thulab Al Mu'afa Sampang Sosialisasikan Kampus di MA Nahdlatul Athfal, Ajak Generasi Muda Menuju Pendidikan Tinggi
Universitas Nazhattu Thulab Al Mu'afa Sampang Sosialisasikan Kampus di MA Nahdlatul Athfal, Ajak Generasi Muda Menuju Pendidikan Tinggi 16 januari 2025 Universitas Naz
SISWI BERPRESTASI
siswi asal ketapang yang bernama "qurrota ainy"atau kerap disapa dengan nama "ainy" siswi berprestasi yang telah memenangkan lomba "DAI,DAIYAH PEMUDA,PIDATO BAHASA INDONESIA" juara 2
Tanah Airku
Angin berdesir di pantai Burung berkicau dengan merdu embun pagi membasahi rumput-rumput Itulah Tanah Airku Sawahnya menghijau Gunungnya tinggi menjulang Rakyatnya aman dan makmu
KAMI RINDU BERSEKOLAH
Dulu kami terbiasa bersua, sekarang tak lagi bisa berjumpa Dulu kami tertawa bersama, sekarang tak lagi bisa bercanda Corona datang bersama kepedihan, memusnahkan segala angan angan Cor
PENGORBANAN
Ketika fajar datang tetesan embun mulai berjatuh Seketika pula senja datang menggantikan mendung merah Dalam kesunyian keduanya sama, Namun keinginan hanya mengagumi senja